BANDUNG — Persipura Jayapura akhirnya tak hanya menggertak soal keseriusannya untuk hasil degradasi tim mereka. Persipura telah mengirimi surat pada PSSI pada Rabu (6/4/2022).
Persipura degradasi setelah mengakhiri kompetisi di posisi 16 klasemen akhir. Padahal, di laga terakhir Persipura berhasil mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 3-0 pada 31 Maret lalu.
Persipura dipastikan degradasi karena bergantung pada dua hasil laga lain yang juga digelar berbarengan dengan pertandingan Persipura kontra Persita. Adalah Persib Bandung kontra Barito Putera dan PSS Sleman kontra Persija Jakarta.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
1. Dugaan ada tim yang tidak memainkan tim terbaiknya.
Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano menyebut hasil investigasi Persipura menemukan ada dugaan klub yang tidak memainkan tim atau pemain terbaiknya. Hal itu dinilai Benhur sebagai pelanggaran regulasi.
“Sementara ramai beredar di ruang publik bahwa ada beberapa klub yang memiliki koneksi atau hubungan kepemilikan atau sejenisnya,” kata Benhur.
2. Dugaan klub atau oknum yang sengaja mempengaruhi hasil pertandingan
Benhur menilai ada dugaan klub atau oknum yang secara sengaja mempengaruhi hasil pertandingan. Termasuk pemain yang diduga sengaja tidak menjebol bola ke gawang lawan meski mendapat peluang emas dan penalti.
“Di potongan video yang beredar di publik terlihat jelas bagaimana reaksi pemain tersebut saat rekannya menciptakan gol, patut diinvestigasi juga. Kalau kamu benar – benar mau menang pasti kamu gembira saat temanmu bikin gol, iya kan,” kata Benhur.
3. Perangkat pertandingan tidak tegas dalam mengambil keputusan.
Pihak Persipura turut menuding perangkat pertandingan yang mengabaikan ada lebih dari satu pelanggaran. Bagi Benhur, penambahan perangkat pertandingan tidak memberikan pengaruh banyak dalam pengambilan keputusan.
“Nah, dengan tambahan jumlah perangkat yang disampaikan Ketua Umum PSSI apakah tujuannya terlaksana, bagi kami tidak, terutama pada pertandingan tersebut,” kata Benhur.
4. Minta PSSi lebih proaktif
Benhur turut melihat pihak federasi yang tenang-tenang saja dalam melihat kasus ini. PSSI diminta untuk memperlihatkan integritasnya sebagai federasi sepak bola.
“Bantuan kami ini sudah seharusnya didukung oleh PSSI, karena terkait football integrity yang selalu mereka dengung-dengungkan,” kata Benhur.