Peningkatan kunjungan wisman ini karena ada kelonggaran wisman masuk keluar Sulut.
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO — Jumlah wistawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sulawesi Utara (Sulut) melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi (Samrat) pada Februari 2022 sebanyak 647 orang atau meningkat 38,84 persen dibandingkan Januari 2022 yang hanya 466 orang.
“Peningkatan kunjungan wisman ini karena mulai ada kelonggaran bagi wisman untuk masuk keluar Sulut akibat dampak pandemi Covid-19,” kata Kepala BPS Sulut Asim Saputra, di Manado, Jumat (8/4/2022).
Asim mengatakan, wisman yang datang di Sulut masih didominasi oleh warga China sebanyak 401 orang atau sebesar 61,98 persen dari total wisman yang masuk ke Sulut. Kemudian, wisman asal Rusia sebanyak 79 orang atau 12,21 persen dari keseluruhan wisman, Amerika sebanyak 32 orang (4,95 persen) dan Perancis 28 orang (4,33 persen).
Melihat perkembangan ini, katanya, pemerintah Sulut cukup optimistis kunjungan wisman ke Sulut akan menggeliat kembali. Apalagi saat ini, di Bandara Sam Ratulangi sudah bebas visa bagi sejumlah negara yang akan berkunjung ke Sulut.
Jumlah wisman Sulawesi Utara hingga Februari 2022 secara kumulatif mencapai 1.113 orang. Angka ini menurun dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara secara kumulatif sampai pada Februari 2021 yaitu 1.460 orang.
GM Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai mengatakan, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado terpilih menjadi salah satu pintu masuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bebas visa. “Wisman bebas visa kunjungan saat kedatangan khusus wisata atau yang lebih dikenal dengan Visa on Arrival (VoA),” kata Minggus.
Minggus mengatakan hal ini tercantum dalam surat edaran terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor : IMI 0459.GR.01.01 tahun 2022 tentang kemudahan keimigrasian dalam Rangka Mendukung Pariwisata Berkelanjutan pada Masa Pandemi COVID-19. Surat edaran ini berlaku efektif pada tanggal 06 April 2022.
“Tentunya kami pihak pengelola Bandara Samrat Manado menyambut baik dengan diberlakukannya VoA ini, harapannya dapat membawa angin segar dan kembali menggairahkan perekonomian daerah di bidang pariwisata, ungkap Minggus.
Melalui surat edaran tersebut, Sulawesi Utara menjadi daerah tujuan wisata VoA bagi 43 negara dan sembilan negara ASEAN.