REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Lonjakan jumlah pemudik yang akan masuk maupun melintas di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) 1443 Hijriah, mulai diantisipasi sejak dini oleh jajaran Dinas Perhubungan setempat.
Dishub Kabupaten Semarang sudah menyiapkan sedikitnya 15 ruas jalur alternatif di wilayah kerjanya sebagai opsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, sehubungan dengan momentum meningkatnya mobilitas masyarakat pada arus mudik dan arus balik Lebaran nanti.
“Kami memprediksi, jumlah kendaraan pemudik bisa mencapai 200 persen jika dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019 lalu,” ungkap Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Tri Martono, di Ungaran, Jumat (8/4).
Prediksi tersebut, jelasnya, didasarkan pada hasil analisa setelah momentum Idul Fitri 2020 dan 2021 atau dua tahun berturut-turut pemerintah pusat memberlakukan larangan mudik Lebaran.
Tahun ini, pemerintah kembali mengizinkan kembali masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran karena adanya kebijakan PPKM, termasuk masa cuti bersama Lebaran yang diberikan hingga 10 hari.
Maka, berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan maupun masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan mudik Lebaran harus dipersiapkan sebaik mungkin agar dapat berjalan dengan nyaman dan lancar.
“Salah satunya dengan menyiapkan 15 ruas jalur alternatif, khususnya di titik-titik wilayah Kabupaten Semarang yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota tetangga,” tambah Tri Martono.
Ke-15 ruas jalur alternatif tersebut meliputi ruas Barukan-Suruh-Bonomerto; Banyubiru-Kecandran; Kelurahan-Banyubiru; Butuh-Getasan; Sumowono-Kemawi; Bedono-Lanjan; Jambu-Candi, dan ruas Candi-Gedongsongo.
Berikutnya ruas Rengas-Bawen; Tuntang-Tambakboyo; Barukan-Klero, dan ruas Delik-Pabelan. “Sisanya merupakan jalur alternatif dalam kota Ungaran guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Ibu Kota Kabupaten Semarang, Ungaran,” tambahnya.
Selain perbaikan (penambalan) jalan yang berlubang bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU), masih jelas Tri Martono, Dishub juga mulai melengkapi rambu lalu lintas serta penambahan papan petunjuk arah temporer di beberapa titik.
Termasuk penambahan lampu penerangan jalan umum dalam waktu dekat. Hal ini untuk membantu memudahkan serta memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan yang akan menggunakan jalur alternatif tersebut.
Untuk lampu penerangan jalan umum (PJU) juga sedang dilakukan pengecekan, mana saja yang rusak dan harus segera diperbaiki dan perlu penambahan. “Sehingga pada H-7 dan H+7 Lebaran nanti semua fasilitas tersebut telah benar-benar siap,” tegasnya.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan DPU, kata dia, yang juga mendapatkan perhatian dan penanganan adalah jalur alternatif ruas Suruh-Karanggede yang masih ada kerusakan jalan sepanjang 600 meter.
Sehingga butuh penambalan agar para pengguna dapat melintas dengan nyaman. Perihal ini akan segera ditangani oleh jajaran DPU Kabupaten Semarang dan dipastikan maksimal pada H-7 Lebaran nanti proses perbaikannya sudah rampung.
Dishub juga sudah berkoordinasi dengan jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Semarang untuk melakukan pengamanan, pengaturan, serta rekayasa lalu lintas apabila memang situasi membutuhkan.
Semua antisipasi tersebut juga diperuntukkan bagi antisipasi lonjakan kunjungan wisatawan pada masa libur Lebaran yang bakal menyumbang kepadatan arus lalu lintas di sejumlah lokasi/akses jalan menuju ke sejumlah objek wisata.
Salah satunyanya di Dusun Semilir yang potensi kepadatan arus lalu lintasnya cukup besar. “Karena di sana tidak jauh dari simpang Bawen, terminal bus, akses keluar masuk SPBU, serta exit tol Bawen,” tambahnya.