By | April 8, 2022

Mengapa keriput di dahi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keriput parah di area dahi dapat membuat sebagian orang merasa tidak percaya diri karena mengganggu estetika. Di samping memengaruhi penampilan, keriput yang dalam di area dahi ternyata bisa mencerminkan risiko penyakit jantung yang dimiliki seseorang.

Menurut studi, orang yang keriputnya dalam di area dahi memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular. Risiko tersebut bahkan dapat mencapai 10 kali lipat lebih tinggi.

Studi ini dipimpin oleh peneliti Profesor Yolande Esquirol dari Centre Hospitalier Universitaire de Toulouse dan telah dipresentasikan dalam konferensi tahunan European Society of Cardiology pada 2018. Studi yang berlangsung 20 tahun ini melibatkan sekitar 3.200 orang dewasa berusia 32-62 tahun sebagai partisipan.

Selama studi berlangsung, tim peneliti menganalisis jumlah dan kedalaman keriput yang berada di area dahi para partisipan. Tim peneliti lalu memberikan skor kepada para partisipan berdasarkan hasil analisis itu.


Skor 0 berarti kulit di area dahi partisipan benar-benar halus tanpa kerutan. Skor 3 berarti ada sejumlah keriput dalam di area dahi partisipan.

Hasil studi mengindikasikan bahwa partisipan yang mendapatkan skor 1 memiliki risiko mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular sedikit lebih tinggi dibandingkan partisipan dengan skor 0. Di sisi lain, partisipan dengan skor 2-3 memiliki risiko hampir 10 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan partisipan dengan skor 0.

“Semakin tinggi skor keriput Anda, semakin besar peningkatan risiko Anda terhadap kematian akibat penyakit kardiovaskular,” ujar Prof Esquirol, seperti dilansir Express, dikutip Jumat (8/4/2022).

Temuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada mengenai risiko mereka terhadap penyakit kardiovaskular. Hal ini menjadi penting karena sejumlah faktor risiko penyakit kardiovaskular tak memunculkan gejala dan jarang disadari penderitanya.

Prof Esquirol mencontohkan, hipertensi dan kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko dari penyakit jantung. Akan tetapi, kondisi ini sulit diwaspadai karena tak bisa terlihat dan kerap tak memunculkan gejala. Sebaliknya, keberadaan keriput yang dalam di dahi bisa terlihat dengan mudah.

“Hanya melihat wajah seseorang bisa memberikan tanda peringatan (penyakit kardiovaskular), dan kita bisa memberikan saran untuk menurunkan risiko,” jelas Prof Esquirol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *