By | April 9, 2022

Wisuda metaverse ini diklaim menjadi yang pertama dilakukan oleh kampus di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kampus Telkom University menggelar wisuda sarjana dan magister dengan total 1.285 orang wisudawan menggunakan konsep metaverse, Sabtu (9/4/2022) di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Kegiatan tersebut diklaim menjadi yang pertama dilakukan oleh kampus di Indonesia.


Ketua panitia wisuda periode II Anisah Firli mengungkapkan pelaksanaan wisuda dengan konsep metaverse merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh kampus. Ia mengklaim bahwa Telkom University menjadi yang pertama menggunakan platform tersebut.


“Kami menggunakan platform ini sebagai bentuk inovasi Telkom University, sekaligus ingin memberikan pengalaman baru kepada wisudawan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (9/4/2022). Ia menuturkan pihaknya mengusung tema generasi tangguh dengan harapan lulusan-lulusan kampus dapat menghadapi tantangan.


“Ketangguhan cerminan respons terhadap berbagai situasi dengan terus bereksplorasi, berinovasi dan mengembangkan diri untuk dapat terus berkontribusi bagi bangsa,” katanya.


Dosen Fakultas Ilmu Terapan (FIT) Telkom University Fat’hah Noor Prawita mengungkapkan wisuda Telkom University dengan konsep metaverse ini didukung oleh platform Mozilla Hubs yang telah dikustomisasi. Sehingga wisudawan dapat merasakan pengalaman wisuda secara langsung di kampus dengan menggunakan perangkat laptop maupun headset Virtual Reality (VR).


Ia melanjutkan pihaknya mengambil venue Gedung Damar sebagai lokasi wisuda dan dibuat secara virtual menyerupai aslinya. Wisudawan dapat memilih karakter avatar sesuai karakter. Fat’hah mengatakan Rikman Rudawan Dosen D4 Teknologi Rekayasa Multimedia FIT terlibat dalam pembuatan avatar dan visual gedung Damar yang sarat memiliki nilai historis.


Rektor Telkom University, Prof Adiwijaya berharap lulusan kampus bisa menjadi lulusan yang tangguh dengan terus mengembangkan kreativitas dan inovasi. Diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.


“Terus kembangkan kreativitas dan inovasi sehingga dapat adaptif terhadap kondisi yang ada, terus evaluasi diri dan mampu melakukan continuous quality improvement sehingga terus menjadi pribadi yang lebih baik,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *