REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktivitas perkuliahan mulai berlangsung secara tatap muka maupun hibrida (campuran antara tatap muka dan daring) seiring dengan menurunnya kasus Covid-19. Banyak mahasiswa kembali ke kampus.
Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, Profesor Ainun Naim, memandang fenomena ini sebagai berkah yang patut disyukuri. Setelah lama membatasi kegiatan akibat pandemi, kini para mahasiswa bisa kembali berjumpa.
Bertepatan dengan Ramadhan, ada sejumlah aktivitas yang bisa dilakoni bersama seperti beribadah dan buka puasa.
“Tentu ini kabar gembira, sekaligus tantangan tersendiri karena kita masih berada di tengah pandemi,” ungkap Ainun pada webinar Komunitas SEVIMA, Jumat (8/4/2022).
Ainun berpesan agar aktivitas di kampus tetap harus mengikuti protokol kesehatan dan berbagai pedoman dari satgas Covid-19 dan pemerintah. Mahasiswa disarankan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Selain itu, cara makan dan minum juga perlu diperhatikan. Begitu pun menutup mulut dan hidung jika bersin, batuk, dan berbicara. Di samping sebagai protokol kesehatan, bagi umat Islam hal-hal itu merupakan adab yang perlu dijaga.
“Tujuannya agar bagaimana supaya aman dan meningkatkan keberkahan,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi periode 2011-2021 itu.
Pesan lain dari Ainun, mahasiswa hendaknya mengisi Ramadhan dengan kegiatan positif. Selain menuntut ilmu dengan berkuliah, bisa juga dengan melakoni kajian Alquran, saling berbagi pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan berbasis komunitas, atau membantu masyarakat sekitar.
Kegiatan positif tersebut perlu diatur waktunya secara bijak dalam rangka menjaga produktivitas selama bulan puasa. Mahasiswa sebaiknya tetap energik saat jam kuliah sekaligus aktif berkegiatan di luar jadwal akademis.
“Kita bisa jaga energi untuk dapat produktif sepanjang hari dengan menjaga asupan makan yang masuk ke tubuh saat buka puasa dan sahur,” tutur Ainun membagikan kiat agar mahasiswa tetap bersemangat.