By | April 11, 2022

Hasil panen food estate di Garut berkualitas baik dan siap pasok kebutuhan Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) selaku garda terdepan pemangku kebijakan yang berkaitan langsung dengan urusan 273 juta perut rakyat Indonesia terus melakukan pemantauan pasokan 12 bahan pangan pokok, tidak terkecuali bawang merah dan cabai. Pasalnya komoditas tersebut dikhawatirkan mengalami peningkatan harga menjelang Lebaran.


Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan terjun langsung memastikan ketersediaan bawang merah dan cabai serta kentang di lokasi Food Estate Kabupaten Garut, Sabtu (9/4/2022). Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menegaskan pihaknya terus meningkatkan produksi komoditas hortikultura khususnya melalui program food estate sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Sesuai arahan Bapak Mentan, kami telah melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui program food estate. Konsep bisnisnya juga sudah berjalan, seluruh hasil produksi sudah ada off taker-nya dengan dukungan KUR dari perbankan. Jadi, ini menjadi sebuah sistem saling terkait,” ujarnya saat panen perdana kentang industri di Desa Karamat Jaya, Kecamatan Cisurupan.

Lokasi food estate seluas 50 hektare kentang industri tersebut telah dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan kentang industri dengan harga pembelian senilai Rp 7.650 per kilogram.

“Alhamdulillah hasil panennya sangat bagus dan produktivitasnya mencapai 20 ton per hektare. Ke depannya, kami harap produksi dapat terus ditingkatkan sehingga mampu mengurangi ketergantungan impor kentang industri,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beny Yoga Gunasantika yang turut hadir mendampingi.

Kabupaten Garut tercatat sebagai produsen nomor satu kentang di Indonesia. Luas panen tahun 2021 mencapai 6.889 hektare dengan produksi sebesar 160.945 ton. Dukungan industri perbenihan kentang yang telah ada di Kabupaten Garut diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi kentang khususnya kentang industri.

Selain melakukan panen kentang, Dirjen Hortikultura juga meninjau langsung pertanaman cabai di Kebun Eptilu Desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug. “Stok cabai kita aman sampai hari raya Lebaran, masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan pantau terus ketersedian sayuran khususnya cabai untuk kebutuhan hari raya dan kebutuhan kita sehari-hari,” tegas Anton, sapaan akrab Dirjen Hortikultura.

Peninjauan tidak hanya dilakukan untuk kentang dan cabai, Dirjen Hortikultura yang juga turut didampingi Bupati Garut, Rudy Gunawan terjun langsung ke lokasi Food Estate komoditas bawang merah di Desa Suka Karya, Kecamatan Samarang.

“Kami sangat berterima kasih dan sangat mendukung program food estate yang telah berjalan di Kabupaten Garut. Food estate ini adalah sesuatu yang harus dikembangkan sepanjang masa karena menjadi contoh kolaborasi yang baik antara petani, dinas teknis di kabupaten, dengan Kementerian Pertanian yang mempunyai kebijakan,” kata Rudy.


“Kolaborasi ini juga turut didukung oleh pengusaha dan peneliti. Ini bagus sekali. Artinya, ada korelasi antara dinas teknis yang mendapatkan program terencana, kemudian didukung dengan anggaran yang sesuai serta pembinaan dari pusat. Korelasi ini saling menguntungkan,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyatakan Kabupaten Garut siap memasok kebutuhan hortikultura ibukota dan kota besar lainnya selama bulan Ramadhan. “Hari ini, saya Bupati Garut melakukan panen bawang merah bersama Bapak Dirjen untuk memasok kebutuhan bawang merah di Hari Raya Idulfitri. Di Garut kurang lebih (ada lahan) 300 hektaer siap panen,” tambahnya.

Ditemui pada akhir kunjungannya di lokasi pembibitan kentang PT. Agra Intan Makmur Sejahtera (AIMS), Kecamatan Karangtengah, Anton meyakiini kesuksesan food estate di Kabupaten Garut dapat dilakukan juga di lokasi lainnya.

“Keberhasilan Food Estate dengan dukungan penuh Bapak Bupati dan jajarannya serta peran aktif keterlibatan petani menjadi modal utama suksesnya program super prioritas ini. Kami harap ini bisa dikembangkan juga di sentra hortikultura lainnya,” jelas Anton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *