Calon penumpang diharapkan dapat mengantisipasi masa puncak arus mudik tahun ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi adanya peningkatan penumpang pada masa mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Calon penumpang ASDP diharapkan dapat mengantisipasi masa puncak arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini.
“Diprediksi puncak arus mudik pada 29 dan 30 April 2022 dan prediksi arus balik pada 7 dan 8 Mei 2022,” kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi di Jakarta, Rabu (13/4/2022).
Ira menjelaskan, potensi peningkatan trafik penumpang dan kendaraan pada periode Lebaran tahun ini dikarenakan tidak adanya pemberlakuan larangan mudik. Begitu juga dengan tidak ada penghapusan hari libur cuti bersama. “Karenanya, manajemen telah melakukan antisipasi dengan memaksimalkan kapasitas, baik kapal, dan terminal pelabuhan,” ujar Ira.
Untuk itu, Ira menegaskan, ASDP telah melakukan antisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan pada penyelenggaraan layanan angkutan Lebaran 2022. Terlebih, layanan mudik tahun ini untuk ketiga kalinya berlangsung di masa pandemi Covid-19.
Ira mengungkapkan, dermaga yang siap operasi sebanyak 66 unit dengan total kapal yang beroperasi sebanyak 234 unit. Dari total kapal tersebut, 66 unit merupakan kapal ASDP dan 168 unit non ASDP.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Indonesia, Ferry Shelvy Arifin mengatakan, jumlah penumpang yang diprediksi dilayani pada mudik tahun ini sebanyak 3,2 juta orang. Angka tersebut naik 65 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 1,94 juta orang.
“Asumsi perhitungan trafik pada angkutan Lebaran tahun ini, jumlah trip sebanyak 17.600 atau naik 16 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 15.100 trip,” kata Shelvy, Rabu (13/4/2022).
Shelvy menambahkan, kendaraan roda dua diperkirakan mencapai 144 ribu unit. Angka tersebut naik 47 persen dibandingkan realisasi 2021 sebesar 98 ribu unit.
Selanjutnya, kendaraan roda empat diperkirakan mencapai sebanyak 238 ribu atau naik 59 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 149 ribu unit. Lalu truk logistik diperkirakan mencapai 181 ribu unit atau naik 24 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 146 ribu unit.
“Total seluruh kendaraan diperkirakan mencapai 582 ribu unit atau naik 44 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 403 ribu unit,” ujar Shelvy.