Program itu untuk memperluas akses keterampilan kerja dan menekan pengangguran.
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN — Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron meminta pemerintah pusat mendukung program peningkatan keterampilan calon tenaga kerja yang dicanangkan pemkab setempat. Program itu sebagai upaya memperluas akses keterampilan kerja dan menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.
“Pemkab Bangkalan telah memiliki balai latihan kerja, akan tetapi fasilitas dan dukungan anggaran untuk berbagai program pelatihan belum memadai. Karena itu, pemkab meminta dukungan pemerintah pusat, agar program dan paket pelatihan yang telah berjalan bisa ditambah,” katanya di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa (13/4/2022).
Ia menuturkan, pada 7 Maret 2022, pihaknya datang secara langsung ke Jakarta menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Tujuannya agar upaya program Pemkab Bangkalan di bidang ketenagakerjaan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat.
Menurut bupati, program pelatihan itu belum tersusun secara sistemik hingga ke tingkat pelaksanaan. Pemkab Bangkalan hanya mampu menyediakan fasilitas pelatihan keterampilan, seperti menjahit, bengkel, komputer, dan las listrik. Namun, belum bisa membantu para peserta pelatihan hingga bisa menjalankan usahanya secara mandiri.
“Kami ingin agar warga yang telah dilatih di BLK Bangkalan itu juga bisa dibantu dari sisi modal usaha, dan pembinaan manajemen usaha, hingga mereka bisa menjalankan usahanya secara mandiri,” katanya.
Latif menjelaskan, jika hal itu bisa dilakukan, maka warga yang mendapatkan pelatihan tenaga kerja juga bisa menjalankan usahanya, sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dari pelatihan yang diikuti di BLK Bangkalan itu. Menurut dia, saat ini ada lima kejuruan pelatihan kerja yang rutin dilaksanakan di BLK Bangkalan, yakni kejuruan menjahit, las, listrik, komputer, dan otomotif.
Tahun ini, pelatihan kerja yang akan dilaksanakan adalah 14 paket. Masing-masing paket akan melibatkan 16 peserta. Animo masyarakat untuk bisa mengikuti pelatihan kerja sangat besar. Nasih banyak pendaftar yang belum terakomodir untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan minat dan bakatnya.
“Harapan kami ke depan akan semakin banyak masyarakat yang dapat ditampung untuk mengikuti pelatihan kerja, dan para peserta ini juga bisa mendapatkan bantuan modal dari pemerintah, termasuk bantuan pembinaan manajemen usaha,” katanya.
sumber : Antara