Selain belajar menembak, kursus tersebut memberi mereka dasar-dasar tentang senjata.
REPUBLIKA.CO.ID, BRNO — Sebanyak 130 pria dan perempuan telah menjalani pelatihan menembak gratis bagi warga Ukraina yang tinggal di Republik Ceko. Hampir tidak ada peserta yang memiliki pengalaman dengan senjata sebelum perang melanda tanah air mereka.
Selain belajar menembak, kursus tersebut memberi mereka dasar-dasar tentang senjata, gerakan di sekitar medan perang, dan pelajaran dalam memberikan pertolongan pertama. Pelajaran itu merupakan sesuatu yang dapat menyelamatkan nyawa jika mereka dimobilisasi ketika terjadi perang atau memutuskan untuk kembali ke rumah sebagai sukarelawan untuk bergabung dengan tentara Ukraina.
Program tersesebut dijalankan oleh CS Solutions yang merupakan sebuah perusahaan keamanan yang menawarkan program pelatihan di pangkalannya di pinggiran Brno, yang terletak sekitar 200 kilometer tenggara Praha. Pemilik CS Solutions Michal Ratajsky menyebut pelatihan itu sebagai kontribusi bantuan bagi Ukraina.
“Kami melihatnya sebagai dorongan moral yang kami berikan kepada mereka dalam situasi ini, upaya untuk menunjukkan bahwa kami mendukung mereka dan bahwa kami akan melakukan apa yang kami bisa untuk mereka pada saat ini. Itulah motivasi dan tujuan kami,” kata Ratajsky.
Program tersebut pun didukung dari sumbangan sukarela banyak pihak sehingga membantu mengamankan cukup uang untuk pelatihan. Sedangkan perusahaan Ratajsky menyediakan sisanya, termasuk instruktur berpengalaman, senjata, dan lapangan tembak.
Ratajsky mengatakan pelatihan singkat selama tiga jam tidak dapat melakukan keajaiban tetapi seharusnya cukup untuk memperkenalkan orang Ukraina pada keterampilan baru yang tidak dikenal. “Kami tahu bahwa kami tidak membuat tentara dari mereka dalam tiga jam. Kami mencoba untuk melakukan yang maksimal untuk mereka dalam waktu, dengan fokus pada keselamatan mereka,” katanya.
Menurut Ratajsky sekitar 80 persen persen dari kerugian pasukan dalam perang seperti yang terjadi di Ukraina disebabkan oleh artileri dan rudal. Kondisi ini membuat mempertahankan diri dan pengetahuan tentang pertolongan pertama mungkin lebih berguna untuk bertahan hidup daripada menembak.
“Kami menyadari batasan dari apa yang bisa kami siapkan untuk mereka dan tidak merahasiakannya,” kata Ratajsky.
Salah satu peserta pelatihan itu adalah Yehor Nechyporenko yang telah melakukan perjalanan sekitar 260 kilometer dari kota Mlada Boleslav ke Brno. Dia membantu para pengungsi Ukraina yang telah tiba di Republik Ceko, tetapi siap untuk pulang ke tanah airnya.
“Ini sangat berguna bagi saya. Saya sangat menyukainya. Saya perlu mempelajari hal-hal itu karena saya tidak melakukan wajib militer,” kata Nechyporenko.
sumber : AP