By | April 13, 2022

Total penjualan senjata Israel lebih dari Rp 158 triliun atau naik 30 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV–Ekspor senjata Israel pada 2021 mencapai level tertinggi menurut kementerian pertahanan negara itu. Tercatat juga bahwa sebanyak 7 persen penjualannya dibeli oleh negara-negara Teluk yang telah menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel.

Dilansir dari The New Arab, Rabu (13/4/2022), total penjualan senjata mencapai lebih dari Rp 158 triliun atau 30 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 114 triliun menurut Haaretz.

Capaian ini disebut adalah pertama kalinya kementerian menyatakan berapa persentase ekspor senjata Israel ke negara-negara Teluk. Eropa adalah importir terbesar senjata Israel, membeli 41 persen dari ekspornya.  Persentase itu kemungkinan akan meningkat tahun ini setelah invasi Rusia ke Ukraina, menurut laporan.

Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik dan Amerika Utara masing-masing menyumbang 34 dan 12 persen dari ekspor senjata Israel.

“Ekspor pertahanan Israel telah mencapai angka dua digit untuk pertama kalinya, mencapai peningkatan 55 persen dalam dua tahun,” kata Kepala Direktorat Kerjasama Pertahanan Internasional kementerian itu, Yair Kulas menurut The Times of Israel.

Ia menamnahkan, permintaan produk pertahanan Israel telah meningkat pada tahun lalu. Hal itu tecermin dalam peningkatan tajam dalam transaksi antar negara.

Kulas juga mengatakan, perang di Ukraina menciptakan permintaan yang tinggi untuk senjata buatan Israel. Israel telah menolak untuk secara resmi mengirim persenjataan ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari Rusia, karena berusaha untuk tetap ‘netral’ dalam konflik.


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *