Kebhinekaan itu diwujudkan dalam bangunan Museum Al-Washliyah dan Masjid Bengkok.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa hubungan antarumat beragama di Medan cukup baik. Hal itu disampaikan Ganjar saat melihat Museum Al-Washliyah dan Masjid Bengkok di Kesawan, Medan Baru dengan didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Kedua bangunan itu dibangun oleh seorang dermawan kaya raya berdarah Tionghoa bernama Tjong A Fie. Dia juga pernah diangkat menjadi Kapitan Cina di Medan pada tahun 1911 hingga 1921.
“Ada museumnya bagus sekali dan sejarah yang sangat luar biasa, ini orang kaya zaman dulu di Medan pergaulannya internasional. Yang menarik adalah dia seorang Tionghoa yang punya testamen (wasiat) bagus sekali,” kata Ganjar dalam keterangan, Jumat (8/4).
Ganjar mengaku kagum dengan wasiat sepeninggalan Tjong A Fie yang berisi tentang betapa pentingnya rasa saling tolong menolong antarmanusia tanpa memandang suku, agama dan golongan. Dia mengaku telah membaca wasiat tersebut. “Dan karya nyatanya adalah Masjid Bengkok. Itu dibangun dari keluarga Tjong A Fie. Itu menunjukkan kebhinekaan yang ada di sini,” sambung Ganjar.
Dia menyarankan agar Bobby melestarikan tempat Tjong A Fie Mansion dan Masjid Bengkok mengingat pentingnya nilai sejarah dan budaya yang ada di Kota Medan. Dia mengatakan, Bobby juga pernah menyambangi Ganjar di Semarang untuk melihat proses revitalisasi tempat bersejarah.
“Tadi ngobrol sama Pak Wali ternyata beliau sedang menggerakkan (revitalisasi) ini untuk kemudian diperbaiki disiapkan. Beliau pernah ke Semarang, belajar, tukar pikiran dari kita,” katanya.