Sumber: Republika
NYANTRI–Sulit untuk menyangkal bahwa KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur seorang waliyullah. Banyak kesaksian-kesaksian yang diungkapkan oleh para ulama-ulama Indonesia dan dunia. Bahkan tak hanya dari kalangan ulama, tokoh politik, pemerintah, budayawan mengakui Gus Dur seorang wali.
Warga nahdliyin sangat mempercayai bahwa Gus Dur benar-benar wali sehingga tak berani mencaci atau mencela sosoknya meskipun tingkah lakunya terkadang di luar nalar. Di Madura, Jawa Timur, Gus Dur sangat dihormati. Masyarakat di sana sebagian besar mempercayai barangsiapa yang mengolok-olok Gus Dur karena kondisi fisiknya maka dia akan menerima akibatnya.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Masyarakat percaya berangkat dari cerita-cerita para kiai-kiainya yang tersampaikan dari mulut ke mulut dari pengajian ke pengajian. Meskipun ada adigium terkenal di kalangan pesantren dan nahdliyyin bahwa hanya wali yang tahu seseorangitu wali.
Yudian W. Asmin yang merupakan guru besar alumni McGill University menyebut Gus Dur merupakan wali besar kesepuluh setelah Walisongo. Gus Dur adalah wali yang ditugaskan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut berbeda dengan wali-wali sebelumnya di mana mereka hanya menjaga daerah-daerah tertentu. Gus Dur, kata Yudian, berhasil me nyelesaikan segala persoalan pluraisme di Indonesia.
“Tetapi jika diukur dalam konteks pascakemerdekaann Indonesia, Gus Dur wali pertama dalam skala nasional. Ada banyak wali di Indonesia, tetapi skalanya bersifat lokal,” kata Yudian, dikutip dari buku “Karena Kau Manusia, Sayangi Manusia” karya Abdul Wahid.
Masih di buku yang sama, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siraj juga memberikan pengakuan tentang kewalian Gus Dur. Kia Said mungkin salah satu orang yang banyak menyaksikan dan mengalami langsung peristiwa luar biasa dalam sosok Gus Dur. Bahkan Kiai Said melihat kewalian Gus Dur multidimensi.
Dalam laporan Newsweek juga menggambarkan sosok Gus Dur sebagai seorang wali. Mereka menyebutnya Indonesian’s Magic Man. Diantara kesaksian-kesaksian itu cukup melegitimasikan bahwa Gus Dur benar-benar wali. Belum lagi pengakuan-pengakuan yang tak tercatat di masyarakat kecil atau tokoh-tokoh tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa.