By | April 10, 2022

Jika jalur ganda selesai, waktu tempuh Bogor-Sukabumi bisa ditempuh 80 menit.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR–Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri meninjau hari pertama operasional kereta api (KA) Pangrango Bogor-Sukabumi pada Ahad (10/4/2022). Zukfikri memasuki gerbong untuk memastikan kenyamanan penumpang yang berada di dalam dan berbincang dengan beberapa di antara mereka.


“Karena di jalur ini memang warga luar biasa minta cukup tinggi dan tadimasyarakat merasakan manfaat dengan waktu tempuh lebih cepat,” katanya, Ahad (10/4/2022).


Zulfikri menyampaikan pada tahap pertama pengoperasian KA Pangrango Bogor-Sukabumi masih menggunakan jalur yang lama. Sebab, pengerjaan jalur gandanya yang sudah mencapai 96 persen.


Pada tahap pertama ini, kata dia, kereta akan melayani penumpang mulai dari Stasiun Paledang Kota Bogor hingga Stasiun Cicurug Kabupaten Sukabumi. Kereta baru melintas di enam stasiun yakni Stasiun Paledang, Stasiun Batutulis di Kota Bogor, kemudian Stasiun Maseng, Stasiun Ciomas, Stasiun Cigombong di Kabupaten Bogor dan Stasiun Cicurug Kabupaten Sukabumi.


KA Pangrango Bogor-Sukabumi sebenarnya melayani penumpang di 11 stasiun. Selain Stasiun Paledang-Cicurug, juga melewati Stasiun Parungkuda, Stasiun Cibadak, Stasiun Karang Tengah, Stasiun Cisaat dan Stasiun Sukabumi. Meskipun demikian, kata Zukfikri, pada tahap pertama ini waktu tempuh kereta telah mengalami penurunan dari 4 hingga 6 jam dari Bogor ke Sukabumi, kini hanya 120 menit atau 2 jam.


Kemenhub menargetkan pengerjaan jalur ganda yang sudah 96 persen akan selesai pada akhir April 2022. Sehingga pada awal Mei 2022 pengoperasian KA Pangrango sudah bisa di dua jalur sekaligus Bogor-Sukabumi.


Hal ini akan lebih menghemat waktu kembali dari 120 menit menjadi 80 menit dari Stasiun Paledang hingga ke Stasiun Cicurug. Sementara, pada tahap pertama rangkaian kereta pun telah bertambah dari lima menjadi delapan rangkaian dalam sekali jalan. Kereta pun dapat mengangkut 300 penumpang per perjalanan, yang biladikali delapan kali perjalanan menjadi 2.400 orang dalam sehari.


“Frekuensi memang menyesuaikan tadi sudah diarahkan juga oleh Pak Menteri. Untuk kita lakukan evaluasi permintaan. Apabila permintaan meningkat, kita tambahkan lagi jumlah armada,” jelasnya.

sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *