Kapolri menilai suara aspirasi mahasiswa adalah suara akademik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kapolri Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo mengeklaim kesiapannya untuk mengawal aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI). “Kami siap mengawal semua aspirasi mahasiswa,” kata Listyo kepada ribuan pendemo di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Dari atas mobil komando, Kapolri didampingi tiga pimpinan DPR, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Racmat Gobel dan Lodewijk F Paulus. Kapolri menegaskan selama ini pihaknya mendukung adanya kebebasan berdemokrasi dan berekspresi. “Saya yakinkan aspirasi adik-adik mahasiswa tersampaikan,” katanya menegaskan.
Kapolri juga menitip kepada seluruh personel kepolisian untuk menjaga dan mengawal para mahasiswa, jangan sampai aksi itu ada yang menunggangi. “Suara aspirasi mahasiswa adalah suara akademik,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia berharap agar aksi mahasiswa tidak mendapatkan kriminalisasi. “Kami membawa tuntutan dan hasil kajian dan berharap diteruskan kepada presiden,” kata perwakilan mahasiswa.
Di hadapan Kapolri dan pimpinan DPR, perwakilan aliansi BEM SI membacakan sejumlah tuntutan mereka. Diantaranya mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
sumber : Antara