By | April 10, 2022

Ahlul kitab membangga-banggakan garis keturunan atau nasab yang mereka miliki

REPUBLIKA.CO.ID, — Orang-orang Yahudi dan Nasrani selalu berusaha menutup-nutupi kebenaran tentang nabi-nabi terdahulu. Mereka menyembunyikan kebenaran bahwa Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishaq, nabi Yaqub dan keturunannya hingga Nabi Isa alaihimussalam adalah beragama tauhid. 


 


Para Ahlul Kitab mengklaim Nabi Ibrahim dan keturunannya itu adalah Yahudi dan Nasrani. Seolah-olah para ahlul kitab merasa lebih mengetahui segala sesuatu tentang nabi-nabi terdahulu. 


 


Mereka pun seolah-olah membanggakan diri atau menyombongkan diri karena memiliki garis keturunan pada nabi-nabi tersebut. Sebab klaim-klaim seperti itulah Allah SWT kemudian berfirman:   


 


تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۖ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ ۖ وَلَا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al Baqarah ayat 141).


Baca juga: Calon Presiden Prancis Marine Le Pen Bersumpah akan Larang Jilbab Jika Terpilih


 


Menurut Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, KH M Taufik Damas, orang-orang Yahudi dan Nasrani membanggakan diri karena memiliki nasab kepada nabi-nabi terdahulu.


 


Meski begitu, orang-orang Yahudi dan Nasrani justru tidak mengikuti ajaran nabi-nabi terdahulu yang menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah SWT dan mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul.  


 


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *