REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebagian besar kaum muslim tidak ingin melewatkan untuk tilawah Alquran selama bulan suci Ramadhan. Hal ini karena ada banyak keuntungan berlipat di dalamnya ketika seseorang membacanya.
Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf menjelaskan, Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran, sebagaimana firman Allah:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqoroh: 185)
“Maka sudah semestinya kita memuliakan bulan mulia ini dengan banyak membaca Alquran, mentadabburi dan memahami isinya. Rasulullah sebagai teladan kita, beliau selalu mengecek bacaan Alqurannya pada malaikat jibril pada bulan ini (HR.Bukhari dan Muslim),” kata Ustadz Abu Ubaidah.
Ustadz Abu Ubaidah mengatakan, para ulama salaf dahulu, mereka turut berlomba-lomba membaca Alquran di bulan mulia. Bahkan sampai ada yang sehari khatam sekali dan dua kali.Cukuplah keutamaan membaca dan mempelajari Alqur’an sebuah hadits yang berbunyi:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ يَقُوْلُ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُوْلُ آلمَ حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
Dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan, setiap satu kebaikan dilipat gandakan hingga sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Aliif Laam Miim satu huruf, akan tetapi Aliif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.
Sementara salah satu anggota ulama besar dan dewan fatwa di Saudi Arabia, Syeikh Abdul Karim Al-Khudhair berkata:
“Ketika dirimu dihinggapi rasa malas untuk baca Alqur’an, maka ingatlah hal berikut:
1. Satu lembar mushaf, pahalanya 5.000 kebaikan.
2. Satu juz, pahalanya 100 ribu kebaikan.
3. Sekali khatam semua, pahalanya = tiga juta kebaikan”.
Sahabat Utsman bin ‘Affan berkata:
لَوْ طَهُرَتْ قُلُوبُكُمْ مَا شَبِعَتْ مِنْ كَلَامِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Seandainya hati kalian bersih, niscaya kalian tidak akan pernah merasa kenyang dari firman Allah”. (Az-Zuhd karya Imam Ahmad bin Hanbal)
Nasehat ini direaliasasikan oleh pelontarnya dengan praktek nyata. Beliau pernah mengatakan: “Saya tidak ingin jika ada satu haripun terlewatkan tanpa membaca Alquran”. (Fadhoil Utsman bin Affan)
“Subhanallah, beliau mengatakan demikian padahal beliau adalah seorang khalifah yang sibuk, lantas bagaimana dengan kita? Bukankah kita sering sibuk dan cinta dengan medsos daripada Alquran? Bukankah kita sering khatam koran bukan Alquran. Ya Allah Beningkanlah hati kami dari noda-noda dosa dan jadikanlah diri kami bersemangat membaca Alquran, bukan hanya sibuk dengan medsos dan hp,” papar Ustadz yang juga Lulusan Markaz Dakwah Syeikh Utsaimin, Unaizah, Gassim, Arab Saudi 2004-2008 ini.