REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Mitra Seni Indonesia (MSI) menggelar webinar Ramadhan dengan tema “Meningkatkan Karakter Hati Menuju Kebersamaan yang Kokoh”, Kamis (7/4). Webinar menghadirkan narasumber Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, serta praktisi neuparenting skill, Aisah Dahlan.
Dalam paparan materinya, Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Islam merupakan agama yang memanusiakan manusia. Manusia sejati adalah manusia yang bisa mengombinasikan ilmu dan ma’rifah. Sayangnya, saat ini banyak orang pintar yang tidak arif.
Selain pintar atau berilmu, seseorang perlu memupuk kebijaksanaan. “Orang pintar belum tentu arif, tetapi orang arif pastilah pintar. Jika kita ingin menjadi manusia yang sejati dan sukses dunia akhirat maka kita juga harus memiliki keduanya,” ungkap Nasaruddin.
Sementara, Aisah Dahlan membahas karakter hati dari segi neuro science atau otak manusia. Aisah menjelaskan, karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengukir, mengaplikasikan nilai kebaikan dalam tingkah laku”. Menurutnya, yang diukir adalah watak atau sifat batin yang memengaruhi segenap pemikiran dan tingkah laku.
Untuk membentuk karakter, harus menggunakan alat yang sesuai. Diibaratkan jika ingin membentuk karakter meja, maka harus menggunakan alat yang sesuai. Jika tidak sesuai atau tidak tahu sifat dasarnya, maka akan keliru. Begitu juga dengan membentuk karakter manusia.
“Membentuk watak bawaan harus dengan pembelajaran sampai usia kapan pun, yang diperkuat dengan ajaran agama masing masing,” tutur Aisah. Dia pun berpesan bahwa dalam berorganisasi perlu mengenal watak sesama anggota agar dapat mencapai kebersamaan yang kokoh.
Pendiri dan ketua dewan pembina MSI, Sri Harmoko, menyoroti tema webinar. Sri yakin seluruh anggota MSI dapat meningkatkan karakter hati menuju ke arah yang positif, baik dalam mengembangkan talenta seni maupun dalam menjaga kebersamaan.
Sri menyampaikan bahwa MSI memiliki tradisi dalam setiap bulan suci Ramadhan. Kebiasaan baik itu adalah mengadakan bakti sosial dengan menyalurkan santuan kepada sejumlah yayasan, di antaranya yayasan yatim piatu, rumah singgah, dan kuli gendong di pasar.
Seiring dengan ajakan menjaga kebersamaan dan berbagi, talenta para anggota juga perlu selalu diasah. “Eksistensi Mitra Seni Indonesia harus tetap dijaga dengan mengembangkan talenta berkesenian,” ucapnya.
Ketua umum MSI, Sari Ramdani Basri, mengatakan kegiatan organisasinya tidak pernah terhenti selama pandemi. Meski semua dilakukan secara virtual, kebersaman tetap terjaga. Menurut Sari, tema utama webinar Ramadhan yang diusung melekat erat dengan eksistensi perkumpulan MSI.
“Dibangun atas dasar kebersamaaan dan mempunyai satu tujuan, meski dari latar belakang berbeda. Satu tujuan untuk berkesenian, berbudaya dalam upaya penyaluran hobi dan bakat seni, serta mengembangkan pelestarian seni budaya dalam masyarakat seni yang lebih luas,” kata Sari.