Apalagi ideologi yang dimiliki Erick tidak bersebrangan ideologinya NU.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih menduduki peringkat atas calon presiden versi Indikator Politik Indonesia. Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko M.Si., menilai media exposur turut memberikan andil dalam meningkatkan elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Framing media sangat mempengaruhi elektabilitas capres dan cawapres di publik. Sehingga media exposur sangat penting. Dengan munculnya beberapa tokoh yang elektabilitas tak berubah menunjukan demokrasi di Indonesia masih mengacu pada demokrasi popularitas,” kata Anang.
Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) melakukan survei menentukan capres menurut pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU). Tak diduga Khofifah Indar Parawansa menjadi capres pilihan sebagian warga NU.
Survei yang dilakukan CSIIS ini dinilai wajar oleh Anang. Sebab Khofifah merupakan tokoh yang cukup kuat di NU. Khususnya di kalangan Muslimat dan Fatayat NU Jawa Timur. Bahkan elektabilitas Mantan Mensos ini lebih kinclong dan bisa mengalahkan Muhaimin Iskandar maupun Saifullah Yusuf.
“Memang elektabilitas Khofifah masih di bawah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun kinerja beliau tak kalah dengan tokoh nasional seperti Ganjar dan Prabowo yang sudah di kancah Nasional,” kata Anang.
Untuk Erick Thohir, Anang melihat elektabilitasnya saat ini terbilang tinggi tinggi, termasuk di warga Nahdiyin. Bahkan kini elektabilitas Erick mampu memperkuat capres yang nanti akan dipasangkan dengannya.
Saat ini Erick sangat cocok disandingkan dengan Ganjar atau Khofifah. Erick dinilai Anang mampu melengkapi sosok Ganjar atau Khofifah.
Ganjar dan Khofifah merupakan tokoh yang turun langsung serta mampu menyatu dengan masyarakat. Sementara Erick merupakan tokoh muda yang berhasil membuat perusahaan BUMN menjadi sehat. Sehingga pasangan capres dan cawapres nantinya harus saling melengkapi, tidak boleh memunculkan kontroversi dan tidak boleh menunjukan kedua-duanya saling dominan. Jika sama-sama dominan maka akan sulit untuk mencari harmonisasi.
“Erick bisa disandingkan dengan Ganjar atau Khofifah. Mereka bisa memainkan perannya masing-masing. Jika mereka disandingkan akan saling melengkapi, tidak memunculkan kontroversi dan tidak saling dominan. Ganjar atau Khofifah di segmen tokoh yang merakyat. Sedangkan Erick sebagai tokoh udah yang sangat kuat di BUMN. Erick disandingkan dengan Ganjar maupun Khofifah sudah tepat,” terang Anang.