By | April 9, 2022
Buya Yahya Menjawab' seputar mandi junub setelah adzan Subuh apakah masih Sah puasanya./Albahjahtv
Buya Yahya Menjawab’ seputar mandi junub setelah adzan Subuh apakah masih Sah puasanya./Albahjahtv

BANDUNG – Pasangan suami istri terutama yang baru menjalani pernikahan pada Ramadan tahun ini. Banyak yang mempertanyakan mengenai seputar mandi junub atau mandi besar.
Mereka banyak bertanya apakah mandi junub sehabis adzan Subuh apakah masih Sah puasanya?
Hal ini karena keduanya sebelumnya telah melaksanakan Sunnah hubungan suami istri lalu tertidur dan bangun setelah adzan Subuh.
Dengan kondisi seperti itu, apakah masih bisa melanjutkan untuk berpuasa?
Buya Yahya dalam channel YouTubenya Al Bahjah TV yang berjudul ‘Mandi Junub Setelah Imsak, Sahkan Puasa?’ menjelaskan secara bahasa, “junub” berakar dari kata “janabah” yang artinya jauh. Sedangkan secara istilah, junub adalah keadaan seseorang setelah mengeluarkan air mani (Al-inzal).
Diungkapkan Buya Yahya, bahwa yang membatalkan puasa adalah bersenggama dengan sengaja di siang hari atau setelah subuh.
Namun, jika bersenggamanya di malam hari, maka puasanya sah. “Gapapa tinggal mandi junub saja dan melanjutkan puasanya,” beber Buya Yahya.
Dijelaskan Buya Yahya, usai menjalankan Sunnah Rasul bersama istri dan ingin berpuasa keesokan harinya. Tidak perlu untuk langsung mandi junub malam itu juga.
Mandi junub ditambahkan Buya Yahya boleh dilakukan ketika pagi hari, sekalian menjalankan sholat subuh. Puasa yang dilakukan tetap sah dengan demikian.
Bahkan ada riwayat menceritakan ketika Nabi Muhammad SAW bangun dalam keadaan junub setelah subuh, kemudian beliau langsung mandi junub agar kembali suci.
Setelah itu langsung melaksanakan sholat Subuh. Begitu pula saat Nabi Muhammad SAW bangun dalam keadaan junub dan hendak berpuasa. Rasulullah langsung mandi junub dan melanjutkan puasa.
Dengan demikian ditekankannya bahwa seluruh ulama telah sepakat orang dalam keadaan junub sebelum adzan subuh atau imsak, puasanya sah.
“Yang tidak boleh itu setelah adzan subuh, baru dia berhubungan. Na’udzubillah, gak boleh itu,” tegasnya.

Itulah penjelasan seputar mandi junub ketika bulan Ramadan dari Buya Yahya. Arie Lukihardianti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *