REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah mendorong masyarakat membagikan zakat fitrah dari rumah ke rumah untuk menghindari kerumunan yang berisiko penularan COVID-19 di wilayah itu.
“Kami dorong masyarakat yang memberikan zakat fitrah jelang Lebaran dapat dilakukan secara ‘door to door’ atau dari pintu ke pintu, hindari kerumunan,” kata Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawandi Boyolali, Jumat (8/4/2022).
Pemkab Boyolali mendukung imbauan Kementerian Agama untuk menghindari kerumunan, baik dalam pembagian zakat maupunkegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Ramadhan dan Lebaran. Pemkab setempat juga mengingatkan pejabat dan aparatur sipil negara di daerah setempat tidak mengadakan “open house” Lebaran untuk mencegah kerumunan.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Pemkab Boyolali Binasih mengatakan daerah setempat saat ini menerapkan PPKM Level 2.
Ia menjelaskan satgas kecamatan yang terdiri atas camat, koramil, dan kapolsek akan melakukan sosialisasi kepada kepala desa, kepala dusun, hingga tingkat RW RT agar penyaluran zakat fitrah tetap menjaga prokes atau sesuai instruksi bupati tentang PPKM.
“Kami yakin, satgas di tingkat kecamatan hingga pemerintah desa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat masing-masing sesuai instruksi Bupati Boyolali terkait menjaga prokes,” kata dia.
Pemkab Boyolali melalui Bagian Kesra Setda setempat juga berencana melaksanakan pembagian zakat fitrah, berupa paket sembako untuk ratusan buruh gendong dan pekerja kebersihan di daerah setempat menjelang Lebaran.
“Pembagian zakat berupa paket sembako untuk buruh gendong dan pekerja kebersihan itu, dilakukan secara rutin setiap tahun menjelang Lebaran, karena masih pandemi dilakukan secara bergilir sehingga tidak terjadi kerumunan,” katanya.
Dia menjelaskan penyaluran paket sembako tersebut dengan sistem kupon. Kupon diberikan kepada penerima, sedangkan cara pembagian dilakukan lima orang setiap kelompok sehingga tidak sampai terjadi kerumunan saat mereka menerima zakat.
“Penyaluran zakat atau tali asih kepada buruh gendong dan pekerja kebersihan di Boyolali 2022 ini, sebanyak 380 paket sembako senilai Rp380 ribu per paket,” katanya.
Namun, kata dia, waktu pembagian zakat atau tali asihmasih menunggu instruksi bupati. Biasanya zakat itu dibagikan 10 hari sebelum Lebaran.
Ia mengingatkan kegiatan penyaluran zakat fitrah kepadamasyarakat sesuai instruksi bupati, menjaga protokol kesehatan, dan ketertiban sehingga tidak menimbulkan keresahan. “Sehingga pembagian zakat fitrah berjalan lancar dan aman,” kata dia.