Taman Alun-Alun Cianjur selama Bulan Puasa Ramadhan 1443 Hijriah ditutup
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menutup Taman Alun-Alun Cianjur selama Bulan Puasa Ramadhan 1443 Hijriah sebagai upaya mencegah kerumunan warga saat ngabuburit dan aktivitas lainnya yang dapat menimbulkan penularan Covid-19.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan penutupan juga untuk pemeliharaan taman yang diresmikan Presiden Joko W?idodo itu, sehingga saat Lebaran dapat dipergunakan Shalat Idul Fitri oleh warga dari berbagai wilayah.
“Kami mohon masyarakat dapat memaklumi dan bersabar karena pandemi masih terjadi meski penularan sudah nol kasus. Antisipasi tetap dilakukan sehingga taman alun-alun untuk sementara ditutup dari semua aktivitas, termasuk ngabuburit,” katanya, Sabtu (9/4/2022).
Taman di depan Masjid Agung Cianjur itu, tutur dia, akan dibuka kembali setelah Hari Lebaran dengan catatan pengunjung sudah vaksinasi lengkap dengan vaksin penguat dan tetap menetapkan prokes secara ketat, sedangkan bagi warga Cianjur dari luar kota wajib menunjukkan bukti vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi.
Meski dinyatakan ditutup, sebagian besar warga tetap mendatangi Alun-Alun Cianjur untuk sekadar duduk di depan pintu masuk sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. Sebagian besar mereka berharap taman kebanggaan warga Cianjur itu, dapat dibuka selama puasa karena keberadaannya untuk memberikan kebahagiaan masyarakat.
“Karena sejak kecil sampai saya punya cucu, taman alun-alun merupakan tempat favorit masyarakat Cianjur dari berbagai wilayah untuk ngabuburit selama Bulan Puasa. Katanya sudah level 1, seharusnya boleh dibuka untuk memberikan kebahagiaan bagi warga yang sedang puasa,” kata Supendi (72), warga Kelurahan Sayang saat membawa cucunya ngabuburit.
Hal senada terucap dari pedagang tetap dan pedagang dadakan di sekitar taman alun-alun yang sejak dua tahun terakhir berharap pembukaan taman alun-alun itu, terutama saat puasa, karena banyak warga menghabiskan waktu ngabuburit di lokasi tersebut, sehingga dapat menghasilkan pendapatanmereka dari usaha berjualan.
“Sudah hampir dua tahun selama pandemi, meski sempat dibuka untuk umum, namun kembali ditutup. Kami yang berjualan mengandalkan pengunjung yang datang, kalau puasa warga yang ngabuburit, tapi sekarang ditutup lagi. Semoga tidak lama agar perekonomian tidak terganggu,” kata Masriani, pedagang asongan di bagian timur alun-alun setempat.
sumber : Antara