MUI diharapkan membuat program yang konkret dan tidak muluk-muluk.
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK — Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, memberikan dana hibah Rp 200 juta untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat sebagai bentuk apresiasi dan mendukung ulama dalam memperkuat pembangunan umat.
“Tahun ini kamiberi bantuan hibah dana sebesar Rp 200 juta. Selama ini MUI hanya diberi hibah sedikit, sekitar Rp 30 jutaan,” ujar Bupati Sambas Satono, saat dihubungi di Sambas, Ahad (10/4/2022).
Satono mengatakan, ulama berperan penting dalam membangun, menyatukan masyarakat melalui dakwah dan diharapkan selalu bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Sambas. “Saya berharap pengurus MUI ini tidak sekadar struktur nama yang tercantum di kepengurusan, tapi setiap divisi berperan membangun Sambas,” katanya.
Satono menegaskan jika Kabupaten Sambas ingin berkemajuan, maka porsi agama harus ada. MUI harus bersinergi dengan pemkab dan para ulama harus mengambil peran dalam pembangunan.
“Saya juga ingin ada keterwakilan kaum perempuan di MUI karena sebagian masyarakat Kabupaten Sambas adalah perempuan. Mereka juga berhak sebagai penentu maju mundurnya daerah, sebagai penentu arah pembangunan,” katanya.
Satono meminta dengan anggaran yang diberikan oleh pemkab, MUI membuat program yang konkret dan tidak muluk-muluk, mulai dari pendataan jumlah masjid dan surau di seluruh Kabupaten Sambas. “Data ini adalah sumber pembangunan, semua program pembangunan pemerintah harus berdasarkan data. MUI juga harus membuat buku khutbah agar dakwah bisa sampai ke pelosok desa. Silahkan susun tema yang strategis, bisa memacu pembangunan, meningkatkan kualitas iman dan taqwa masyarakat,” ujarnya.
Satono yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas Ferry Madagaskar sebelumnya juga telah bersilaturahim sekaligus berbuka puasa bersama pengurus MUI Kabupaten Sambas periode 2022-2027.