By | April 8, 2022

REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR — Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur membantu penyelamatan pemancing yang terjebak banjir di delta Sungai Leksodi Dusun Majekan, Kelurahan/Kecamatan Wlingi, hingga mereka dievakuasi dengan tali.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto mengemukakan, pemancing yang terjebak itu ada dua orang. Mereka awalnya memancing di delta Sungai Leksodi Dusun Majekan, Kelurahan/Kecamatan Wlingten Blitar.

Saat berangkat ke lokasi, wilayah Kecamatan Wlingi dan sekitarnya cerah, namun ternyata di hulu sungai hujan lebat. “Di hulu sungai itu hujan lebat, sehingga arus air meningkat cukup drastis dan cepat. Kedua warga itu terjebak di lokasi delta sungai itu,” katanya di Blitar, Jumat (8/4/2022).

Pemancing yang terjebak banjir itu adalah Edi Suparan (55) dan Suntoro (48), keduanya adalah warga Kelurahan/Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Pihaknya setelah mendapatkan informasi itu langsung menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kabupaten Blitar. Ada lima personel yang diturunkan dalam proses evakuasi warga yang terjebak tersebut.

Petugas dengan sigap mengevakuasi keduanya. Tim mengevakuasi dua pemancing itu dengan tali yang dipasang antara delta dengan daratan yang dikaitkan dengan pohon di lokasi sekitar.

Tim mengenakan peralatan standar untuk evakuasi kemudian menolong korban. Keduanya akhirnya bisa diselamatkan.

Ivong menambahkan, sebenarnya BPBD Kabupaten Blitar juga intensif memberikan informasi prakiraan cuaca di media sosial resmi milik BPBD Kabupaten Blitar. Dirinya menduga, keduanya belum mengetahui informasi prakiraan cuaca yang memang untuk Jumat (8/4) mulai jam 14.00 WIB hingga jam 17.00 WIB berpotensi hujan lebat. Hal ini karena wilayah Kecamatan Wlingi, Kecamatan Gandusari, cuaca terlihat cerah.

Namun, dirinya berharap masyarakat juga selalu mencari informasi tentang prakiraan cuaca yang sudah dibagikan oleh BPBD Kabupaten Blitar, guna mengantisipasi kejadian serupa. “Kejadian seperti ini baru, karena memang ada perbedaan cuaca ekstrem antarwilayah. Warga tidak waspada. Namun, setiap hari kami informasikan melalui media sosial, website, semuanya kami tampilkan (informasi prakiraan cuaca),” kata dia. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *