By | April 12, 2022

Analis rekomendasikan beli saham PTPP namun dengan target turun harga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kinerja sektor konstruksi diyakini akan mulai pulih pada tahun ini. Samuel Sekuritas Indonesia pun merekomendasikan beli saham PT PP (Persero) Tbk yang dinilai masih memiliki prospek positif ke depannya.


Salah satu katalis yang akan mendongkrak kinerja PTPP tahun ini adalah pertumbuhan kontrak baru. “Kami memproyeksi pertumbuhan positif di new contract setelah dua tahun berturut-turut mencatatkan pertumbuhan negatif,” kata Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Andreas Kristo, dalam risetnya dikutip Selasa (12/4).


PTPP menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 31 triliun sepanjang tahun ini, tumbuh 45 persen dari tahun sebelumnya. Perolehan kontrak baru tersebut diproyeksi akan datang dari sektor gedung dan jalan & jembatan.


Selain pertumbuhan kontrak baru, menurut Andreas, saham PTPP cukup prospektif ditopang kinerja segmen konstruksi yang meningkat sepanjang 2021. Segmen konstruksi mencatatkan pendapatan yang tumbuh 12,4 persen YoY menjadi Rp 13,76 triliun dan marjin laba kotor naik menjadi 11,4 persen.


Secara umum, kinerja keuangan PTPP juga terlihat membaik pada tahun lalu.  Perseroan mencatatkan laba bersih mencapai Rp 266 miliar atau tumbuh 62,4 persen YoY. Sedangkan pendapatan perseroan tumbuh 5,9 persen YoY menjadi sebesar Rp 16,76 triliun.


Meski demikian, kinerja PTPP cukup tertekan karena kinerja operasional mengalami penurunan, sementara beban bunga mengalami kenaikan. Ini menjadi faktor pemberat kinerja PTPP pada kuartal IV 2021 lalu. Pendapatan turun 2,7 persen YoY, sedangkan beban bunga naik 75,8 persen YoY.


Dengan berbagai sentimen tersebut, Samuel Sekuritas Indonesia tetap merekomendasikan Beli untuk saham PTPP, namun merevisi turun target harga (TP) menjadi Rp 1.110. Angka ini setara dengan 21,7x 22F P/E, yang merupakan rata-rata P/E 5-tahun.


“Downside risk antara lain pencapaian kontrak baru yang lebih rendah dari proyeksi, burn rate yang lebih rendah dari estimasi dan margin yang lebih rendah,” kata Andreas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *