By | April 8, 2022

Perkembangan kasus ini bergantung pada hasil pembahasan di tingkatan Exco PSSI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengkonfirmasi pihaknya telah menerima surat permohonan investigasi dua pertandingan pekan terakhir Liga 1 antara Persib Bandung melawan Barito Putera dan PSS Sleman melawan Persija Jakarta. Surat permohonan investigasi itu diajukan oleh Persipura Jayapura.

Persipura resmi terdegradasi setelah melihat hasil dari dua pertandingan tersebut meskipun berhasil menaklukkan Persita Tangerang dengan skor 3-0. Namun, kemenangan PSS 2-0 atas Persija dan hasil imbang 1-1 antara Persib dan Barito membuat kemenangan Persipura sia-sia.

Pihak Persipura yang kecewa pun curiga ada kesengajaan atau pengaturan agar tim yang mengisi satu slot degradasi yang tersisa adalah Persipura, setelah Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh mengisi dua slot lainnya.

Sekjen PSSI Yunus Nusi mengaku pihaknya sudah menerima surat dari Persipura dan akan segera menindaklanjutinya. “Akan kami serahkan ke ketum (PSSI) dan Exco (Komite Eksekutif) untuk dibahas di tingkat Exco. Tentu juga Komdis PSSI akan menindaklanjutinya,” ujar Yunus, Jumat (8/4/2022).

Yunus belum bisa memastikan kapan dan tindakan seperti apa yang akan diambil oleh PSSI. Dia mengeklaim pihaknya akan segera membahas hal ini dan tindakan apapun yang akan diambil setelahnya bergantung pada hasil pembahasan di tingkatan Exco.

Sementara itu, PSS Sleman yang menjadi salah satu tim yang mendapat tudingan tersebut enggan memberikan komentar apapun. Media Officer (MO) PSS Juan Tirta mengatakan pihaknya lebih memilih untuk fokus pada persiapan tim musim depan.

“Saya sudah coba berdiskusi dan beliau (Dirut PSS Andy Wardhanaputra) memilih untuk tidak berkomentar dan fokus ke persiapan tim menghadapi musim depan,” kata Juan.

Senada dengan itu, Persija juga enggan memberikan komentar atas tudingan tersebut. “Untuk kasus itu Persija belum bisa ngasih komentar ya, soalnya belum ada surat apa pun ke kami,” kata MO Persija Kukuh Wahyudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *