By | April 13, 2022

strategi Shariah First kami telah terbukti mampu menyumbang secara signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (“Maybank Indonesia atau Bank”) melalui Unit Usaha Syariah (“UUS Maybank Indonesia”) belum lama ini melaporkan hasil kinerja keuangan dan terus meningkat secara konsisten.


Berdasarkan laporan keuangan Maybank Indonesia untuk tahun keuangan 2021, UUS Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak (PBT) UUS yang melonjak sebesar 52,8% menjadi Rp450 miliar pada Desember 2021 dari Rp295 miliar pada tahun sebelumnya. Tidak hanya pertumbuhan laba, tetapi total aset UUS Maybank Indonesia pun mencatat kenaikan sebesar 11,2% menjadi Rp39,22 triliun pada Desember 2021 dari Rp35,26 triliun pada tahun sebelumnya, sehingga pencapaian ini menyumbang sebesar 25% porsi aset terhadap induk. 


Penerapan strategi ‘Shariah First’ secara konsisten memberikan kontribusi secara signifikan pada kinerja UUS Maybank Indonesia  yang mengedepankan solusi keuangan Syariah dengan menggunakan pendekatan leveraged model, di mana UUS dapat mendayagunakan seluruh sumber daya dan jaringan Bank induknya yang telah ada.  


 “Syukur Alhamdulilah, penerapan strategi Shariah First kami telah terbukti mampu menyumbang secara signifikan aset sebesar 25% dan laba sebesar 30% terhadap total aset Maybank Indonesia, bahkan persentase yang dikontribusikan atas aset tersebut merupakan yang tertinggi secara nasional,” Kata Romy Buchari, Head Syariah Maybank Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/4/2022).


Selain segmen retail dan UKM, lanjutnya, UUS Maybank Indonesia juga membiayai sejumlah proyek strategis di berbagai bidang yaitu infrastruktur,  transportasi, produksi, dll. “Juga, melalui model bisnis unit usaha syariah, kami dapat memberikan jangkauan pelayanan syariah yang lebih luas dan effisien, bagi semua nasabah dari berbagai latar belakang ekonomi maupun sosial di seluruh Indonesia,” kata dia.


Kinerja positif ini tentunya menyuguhkan perspektif baru dalam memandang kebijakan spin-off yang akan diberlakukan terhadap seluruh existing UUS di Indonesia, dimana kebijakan ini mewajibkan pemisahan UUS dari bank induk konvensionalnya.


Mengutip dari sebuah artikel di majalah Infobank edisi Maret, 2022, dikatakan bahwa di dalam industri perbankan rata-rata pertumbuhan UUS mampu dengan cepat menandingi pertumbuhan rata-rata bank umum syariah (BUS). 


Di artikel tersebut juga disebutkan bahwa dalam periode lima tahun mulai dari 2015 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan aset UUS tercatat sebesar 7.5%, sementara  untuk  BUS  tercatat 5.5%.


Model bisnis UUS juga terlihat lebih unggul dalam beberapa key-ratio seperti rasio Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) yang lebih baik yakni UUS sebesar 78.8% sementara BUS sebesar 91.2%, atau melalui Net Operating Margin (NOM) untuk UUS sebesar 2.1%, sementara BUS sebesar 1.1%.a


Disebutkan dalam artikel, keaktifan UUS Maybank Indonesia dalam merancang dan menawarkan solusi pembiayaan berbasis syariah juga telah mendorong financing-to-deposit ratio (FDR) UUS Maybank Indonesia tercatat sehat sebesar 82,44% sehingga diharapkan perolehan imbal hasil kepada nasabah menjadi lebih kompetitif. Seiring pertumbuhan pembiayaan, UUS Maybank Indonesia juga dapat menjaga non-performing financing (NPF) sebesar 3,73% (gross) pada Desember 2021. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *